Jurnaljatengdiynews.com.-Temanggung, 13 Maret 2025 – Perjalanan hidup drg. Nadia Muna adalah bukti bahwa santriwati pun bisa menembus dunia kepemimpinan. Terpilih sebagai Wakil Bupati Temanggung periode 2025-2030, Nadia tidak hanya mencetak sejarah sebagai perempuan pertama yang menduduki posisi ini, tetapi juga membuktikan bahwa latar belakang pesantren bukanlah penghalang untuk berkarya di ranah politik dan pemerintahan.
*Menempuh Pendidikan di Pesantren*
Lahir dan besar di keluarga yang menjunjung tinggi nilai-nilai Islam, Nadia menghabiskan masa remajanya di pesantren. Di lingkungan yang sarat dengan kedisiplinan dan nilai-nilai keislaman, Nadia tumbuh menjadi sosok yang mandiri, tangguh, dan berintegritas tinggi.
Sejak kecil, Nadia memiliki minat besar di bidang kesehatan dan pelayanan masyarakat. Selepas menyelesaikan pendidikan pesantrennya, ia melanjutkan studi di fakultas kedokteran gigi dan menjadi seorang dokter gigi. Namun, semangatnya untuk mengabdi tidak berhenti di dunia medis.
*Terjun ke Dunia Politik*
Ketertarikannya pada pelayanan publik mendorongnya untuk aktif dalam berbagai organisasi sosial dan kesehatan. Nadia kerap turun langsung ke masyarakat, mengadakan penyuluhan kesehatan, dan berkontribusi dalam program-program pengentasan stunting di Temanggung.
Kepeduliannya yang tinggi terhadap masyarakat akhirnya mengantarkan dirinya ke dunia politik. Dengan latar belakang santriwati yang kuat, ia membawa prinsip-prinsip kepemimpinan yang amanah dan berorientasi pada kesejahteraan rakyat.
Pada Pemilihan Kepala Daerah 2025, Nadia mencalonkan diri sebagai Wakil Bupati Temanggung. Berkat dukungan luas dari masyarakat, terutama para perempuan dan kalangan pesantren, ia berhasil memenangkan pemilihan dan menjadi perempuan pertama yang menduduki jabatan tersebut.
*Misi untuk Temanggung*
Sebagai Wakil Bupati, Nadia memiliki visi membangun Temanggung yang lebih maju dan sejahtera, dengan fokus pada bidang kesehatan, pendidikan, dan pemberdayaan perempuan. Ia juga bertekad untuk memberdayakan para santri dan santriwati agar bisa berkembang di berbagai bidang, termasuk ekonomi dan teknologi.
“Kita ingin menunjukkan bahwa santriwati tidak hanya bisa menjadi pendakwah atau guru, tetapi juga pemimpin yang bisa membawa perubahan besar bagi masyarakat,” ujar Nadia dalam salah satu pidatonya.
*Inspirasi bagi Kaum Muda*
Kisah perjalanan drg. Nadia Muna adalah inspirasi bagi banyak perempuan, khususnya para santriwati, bahwa tidak ada batasan bagi mereka untuk bermimpi dan berkontribusi bagi bangsa.
Dengan kepemimpinannya yang cerdas dan penuh kepedulian, Nadia siap membawa Temanggung ke arah yang lebih baik, menjadikan daerahnya sebagai contoh keberhasilan kepemimpinan berbasis nilai-nilai pesantren yang progresif dan inklusif.Penulis: [Rochmad Taufik]