Jurnaljatengdiynews.com. Semarang Rabu01/10/25. Tidak ada warisan paling berharga bagi anak-anak kecuali keteladanan dari orang tuanya. Hal inilah yang menjadi prinsip hidup Doktor H. Carto Nuryanto bersama sang istri Hj. Rurun dalam membimbing dan mendidik putra-putrinya. Dengan karakter ramah, peduli sesama, serta keikhlasan dalam mengutamakan kepentingan umat, masjid, anak yatim, dan urusan kemasyarakatan, beliau menanamkan nilai luhur sejak dini kepada keluarganya.
Bukti keberhasilan pendidikan berbasis khuluq hasanah (akhlak yang baik) tampak nyata dalam perjalanan karier anak-anak beliau. Pada 1 Oktober 2025, keluarga besar Dr. H. Carto Nuryanto menerima anugerah kebahagiaan:
1. Kompol Bayu Purdantono, SIK, MIK, berpindah tugas dari Polda Jawa Barat Divisi Hukum ke Badan Narkotika Nasional (BNN).
2. Mayor Inf. Andito Sabhara, SIP, dari Divisi 2 Kostrad Malang Brigif Trisula 18 Malang kini dipercaya sebagai Wadanyon 413 Bremoro Kostrad Sukoharjo.
3. Kapten PM Tantiyo Nuryadi, S.Tr.Han, dari Corps Pelaut mendapatkan amanah sebagai Pomal.
4. dr. Hj. Ade Ayu Ningsih Utami, berkhidmat dalam pendampingan jamaah Haji Kabupaten Tegal secara nasional.
Kesuksesan tersebut tidak terlepas dari doa restu, kesungguhan mendidik, serta teladan hidup kedua orang tua. Bagi keluarga ini, kunci keberkahan hidup sederhana saja:
“Jangan pernah menyusahkan orang lain dalam segala urusan, usahakan selalu mempermudah selama tidak melanggar norma agama maupun hukum. Insya Allah, Allah Swt akan membalasnya.”
Nilai-nilai ini sejalan dengan pesan Al-Qur’an bahwa takwa lahir dari ketaatan dalam ibadah, keluhuran akhlak, serta keikhlasan dalam amal. Anak-anak yang tumbuh dalam keteladanan akan menjadi generasi yang tidak hanya berbakti pada orang tua, tetapi juga pada bangsa, agama, dan masyarakat.
Kisah keluarga Dr. Carto Nuryanto menjadi bukti bahwa mendidik dengan hati, teladan, dan doa akan menghasilkan anak-anak yang saleh, berbakti, serta siap melanjutkan perjuangan orang tuanya.
(Rochmad Taufiq)