Jurnaljatengdiynews.com- Kudus – Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) PEPABRI ke-66 berlangsung khidmat dan penuh kebersamaan di Gedung Juang 45, Kabupaten Kudus, Sabtu (14/9). Acara yang digelar dalam ridho Allah SWT ini menjadi momentum untuk mengobarkan semangat perjuangan, meneguhkan persatuan, serta memantapkan pengabdian demi kejayaan bangsa.
Sejumlah tokoh hadir dalam kesempatan tersebut, antara lain Ketua PP Polri, Ketua PWRI, perwakilan DHG 45, FKPPI, FKBN, Ketua Angkatan Darat, Ketua Angkatan Laut, Dewan Penasehat PP Polri, serta 122 peserta dari berbagai elemen. Hadir pula Letkol (Purn) H. Ngatijo selaku Ketua PEPABRI.
Rangkaian kegiatan diawali dengan jalan sehat, dilanjutkan senam bersama, serta penyerahan hadiah bagi para peserta. Suasana kebersamaan makin terasa dengan hadirnya berbagai generasi pejuang bangsa. Olahraga bersama ini juga menjadi bukti sinergitas antara purnawirawan dan masyarakat sipil, khususnya di Kabupaten Kudus, sehingga tercipta perpaduan dan keamanan yang lebih baik.
Dalam sambutannya, Dr. H. Carto Nuryanto, Ketua PP Polri yang dalam kepengurusan PEPABRI dipercaya sebagai Dewan Penasehat (sejak masa almarhum Kolonel [Purn] H. Soedarsono, mantan Bupati Kudus dua periode), menyampaikan beberapa pesan penting:
1. Negara akan kuat apabila rakyat sehat dan sejahtera, sejalan dengan penguatan sektor ketahanan pangan sesuai program Kabinet Merah Putih.
2. Untuk terciptanya rasa aman dan tentram, setiap individu wajib menjadikan dirinya sebagai Polisi untuk diri sendiri (Community Police), sesuai prinsip Polri untuk masyarakat.
3. Melalui kegiatan olahraga bersama, tercipta sinergi dan kebersamaan antara purnawirawan dan masyarakat sipil.
4. Peringatan HUT ini juga menjadi momentum untuk amal sosial, dengan ajakan kepada para purnawirawan agar berkontribusi kepada pegiat sosial Banana Garden Kudus, yang dikomandoi Bapak Rochmad Taufiq, dalam bentuk domba, ayam, bebek, tanaman, dan lainnya.
5. Dr. Carto telah mencontohkan teladan wakaf produktif dengan memberikan 2 ekor domba dan Insya Allah 2 pasang ayam (6 ekor).
6. Di usia senja, perbanyaklah bersedekah sebagai bekal kelak di akhirat.
Selain itu, tausiah juga menekankan pentingnya program wakaf produktif sebagai solusi menjawab krisis global. Melalui gerakan nabung ayam, nabung domba, dan nabung pisang, para purnawirawan didorong untuk terus berkontribusi nyata bagi masyarakat.
Momentum HUT ke-66 ini menegaskan bahwa semangat juang tidak berhenti setelah purna jabatan. Justru pengabdian baru harus diisi dengan amal nyata demi bangsa dan agama, dengan ridho Allah SWT sebagai tujuan utama.
(Rochmad Taufiq)