Jurnaljatengdiynews.com- Kudus, 02/04/25 Menjelang hari raya Idul Fitri, salah satu ikon kuliner khas Kudus, yaitu jenang Karomah, selalu menjadi primadona yang tidak pernah sepi pengunjung. Di tengah hiruk-pikuk persiapan Lebaran, jenang Karomah tidak hanya menawarkan rasa yang khas, tetapi juga cerita panjang tentang tradisi dan ketekunan yang diwariskan dari generasi ke generasi.
Jenang Karomah yang terbuat dari bahan alami seperti ketan, kelapa, dan gula merah ini, telah menjadi bagian dari budaya Kudus yang tak tergantikan. Setiap tahun, menjelang Lebaran, tempat penjualan jenang Karomah di Kudus selalu dipenuhi pembeli yang datang dari berbagai daerah. Mereka tak hanya membeli untuk menyambut Lebaran, tetapi juga untuk berbagi kebahagiaan dengan keluarga dan orang terdekat.
“Jenang Karomah sudah menjadi bagian dari tradisi Lebaran kami. Rasanya yang manis dan kenyal selalu membawa kenangan indah di setiap perayaan Idul Fitri,” ujar salah satu pembeli yang datang dari luar kota.
Yang menarik, di balik kesuksesan jenang Karomah ini, terdapat sebuah kisah tentang kegigihan para pengrajin lokal yang terus berinovasi untuk menjaga kualitas dan rasa yang autentik. Meskipun banyak jajanan baru bermunculan, jenang Karomah tetap menjadi favorit di kalangan warga Kudus dan pendatang. Dengan cara pembuatan yang tradisional dan rasa yang tak tertandingi, jenang Karomah bukan hanya sekadar makanan, tetapi juga simbol dari kekayaan budaya Kudus yang terus hidup.
Selain itu, para penjual jenang Karomah juga menyiapkan berbagai paket menarik untuk mempermudah pembeli, yang semakin membuat produk ini semakin laris manis menjelang Lebaran. Keberlanjutan usaha ini menjadi contoh nyata bagaimana tradisi kuliner lokal dapat bertahan dan berkembang, bahkan di tengah kemajuan zaman.
“Kami ingin terus melestarikan jenang Karomah dan membuatnya lebih dikenal oleh masyarakat luas,” ujar Hj masfuah owner jenang karomah Kudus
Salah satu pelanggan, H. Arif Lukita, ST., seorang warga Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar, juga berbagi pengalamannya. “Setiap tahun, kami selalu membeli jenang Karomah sebagai oleh-oleh saat Lebaran. Rasa manis dan kenyalnya memang tidak ada tandingannya, dan kami selalu menikmati bersama keluarga besar. Ini sudah menjadi tradisi keluarga kami, dan jenang Karomah tak pernah absen di meja makan saat Lebaran.”
Dengan semangat untuk menjaga warisan kuliner dan kebudayaan lokal, jenang Karomah Kudus tetap menjadi pilihan yang tak boleh terlewatkan setiap kali Lebaran. Sebuah inspirasi tentang bagaimana ketekunan, inovasi, dan cinta pada tradisi dapat menciptakan sesuatu yang istimewa untuk masa depan. Rochmad Taufik