Jurnaljatengdiynews.com Yogyakarta, Sabtu, 8 Maret 2025 – Di tengah dunia bisnis yang semakin kompetitif, pemahaman strategi yang tepat dalam merintis dan mengembangkan usaha menjadi kunci kesuksesan. Guna menjawab tantangan ini, HIPMI PT UPN “Veteran” Yogyakarta menyelenggarakan Iftar Gathering, sebuah acara yang tidak hanya mempererat silaturahmi di bulan Ramadan, tetapi juga menjadi wadah inspiratif bagi para pebisnis muda untuk belajar langsung dari para pengusaha sukses. Acara ini menghadirkan tiga narasumber yang berbagi pengalaman tentang menemukan peluang di tengah krisis, membangun keunikan dalam bisnis, serta pentingnya profesionalisme. Selain itu, sesi tanya jawab interaktif memberikan wawasan tambahan mengenai strategi memulai dan mempertahankan bisnis. Kehadiran berbagai tokoh penting serta kolaborasi dengan program sosial menjadikan acara ini tidak hanya bermanfaat dalam aspek bisnis, tetapi juga dalam kepedulian sosial.
Iftar Gathering kali ini menghadirkan tiga narasumber inspiratif yang membagikan resep sukses bisnis mereka. Tak hanya itu, Wakil Bupati Sleman, Danang Maharsa, turut hadir dan memberikan suntikan semangat kewirausahaan, menekankan pentingnya menumbuhkan jiwa bisnis di kalangan mahasiswa. Novia Nurist Naini, pembicara pertama, berbagi kisah transformatif DNVB Indonesia yang lahir di tengah badai pandemi. Ia menunjukkan bahwa krisis adalah lahan subur bagi mereka yang berani melihat peluang dan bertindak cepat. Dari bisnis baju Korea yang sempat dijalaninya, Novia beralih ke bisnis baju bayi yang terbukti lebih efisien modal dan luas pasar. Ia pun menekankan fleksibilitas dan pemahaman pasar sebagai kunci utama keberhasilan. Pembicara kedua, Haris Susanto, memberikan wawasan mendalam tentang dunia properti. Menurutnya, perbedaan adalah faktor utama menarik dan mempertahankan pelanggan. Menawarkan keunikan dan nilai tambah membuat bisnis lebih menonjol dari pesaing. Ia juga menegaskan pentingnya profesionalisme. Sayangnya, pembicara ketiga, Ekawati Rahayu Putri, Ketua Umum BPD HIPMI DIY 2025-2028 sekaligus Founder dan Owner Savandra, Cawandra Jaya Indonesia, dan JIVA Business Commercial Property, berhalangan hadir.
Suasana acara semakin semarak dengan kehadiran tokoh-tokoh penting yang memberikan dukungan dan inspirasi. Di antaranya adalah Mantan Ketua HIPMI BPD DIY, Aditya Bima Santosa Putra; Sekretaris Umum HIPMI BPD, Roviandi Deska; serta Dewan Kehormatan BPC HIPMI Sleman, Haryo Arief Primanto. Selain itu, acara ini berkolaborasi dengan HIPMI Peduli BPC Sleman yang diketuai oleh Joko Suwanto, dan mengundang anak-anak yatim piatu dari Yayasan Kiwari sebagai wujud kepedulian sosial.
Sesi tanya jawab menjadi momen interaktif yang sangat dinantikan oleh peserta. Salah satu pertanyaan yang diajukan adalah bagaimana strategi memulai bisnis di tengah persaingan yang ketat. Jawaban yang diberikan sangat sederhana namun penuh makna: “Menjadi unik adalah kunci. Dengan keunikan, bisnis kita memiliki nilai lebih dan sulit ditiru oleh kompetitor.” Tidak sampai disitu pertanyaan lain juga cukup diajukan yaitu bagaimana memastikan bisnis tetap bertahan dan terus berkembang, mengingat banyak generasi muda yang hanya sampai pada tahap ‘coming soon’ tanpa keberlanjutan. Solusi yang diberikan merujuk pada pepatah Jawa, Jer Basuki Mawa Bea, yang berarti untuk mencapai keberhasilan besar, selalu ada harga yang harus dibayar baik dalam bentuk tenaga, waktu, maupun biaya.
Lebih dari sekadar seminar bisnis, Iftar Gathering ini menjadi pengingat bahwa kesuksesan bukan sekadar soal strategi dan inovasi, tetapi juga pada keberanian untuk melangkah dan konsistensi dalam menghadapi tantangan. Setiap ide besar membutuhkan usaha yang nyata, setiap bisnis yang bertahan lahir dari dedikasi tanpa batas. Dari para narasumber hingga peserta yang hadir, semuanya memiliki satu kesamaan: keyakinan bahwa dengan kerja keras, keunikan, dan ketekunan, mimpi bisa menjadi kenyataan. Sebuah acara yang bukan hanya menginspirasi, tetapi juga mengingatkan bahwa di balik setiap kesuksesan, selalu ada cerita perjuangan yang pantas untuk diceritakan. ( Joko )
