Jurnaljatengdiynews.com- Kudus, 24 Juli 2025 — Di sela aktivitasnya sebagai dosen dan intelektual yang aktif, Dr. Carto Nuryanto terus mencontohkan gaya hidup sehat yang berpadu dengan nilai spiritual dan sosial. Salah satu kegiatan rutinnya adalah olahraga renang — bukan semata demi kebugaran fisik, namun juga sebagai bentuk dzikir aktif, perwujudan sunnah Nabi, serta wasilah mempererat silaturahim.
“Setiap kali berenang, saya niatkan sebagai ibadah. Setiap gerakan saya iringi dengan dzikir, menyebut nama Allah, semoga Allah SWT meridhai,” ujar beliau dengan penuh ketulusan.
Bagi Dr. Carto, renang bukan sekadar aktivitas jasmani, melainkan sarana untuk menjaga keseimbangan tubuh dan jiwa. Ia senantiasa mengamalkan doa Nabi Musa ‘alaihis salam: “Rabbi zidni ilma wa bastotan fil ‘ilmi wal jismi” — Ya Rabb, tambahkanlah aku ilmu dan luaskanlah pemahamanku serta kekuatanku, baik secara akal maupun fisik.
Lebih dari itu, renang juga beliau jadikan jalur komunikasi sosial dan silaturahim. Dalam pandangan Dr. Carto, olahraga bisa menjadi sarana untuk menjalin kedekatan lintas latar belakang, tanpa memandang suku, bangsa, maupun agama. “Silaturahim itu hakikatnya su’uban wa qaba’ila lita’arafu — kita dijadikan bersuku-suku dan berbangsa-bangsa agar saling mengenal, bukan saling membatasi,” kata beliau sambil mengutip QS Al-Hujurat ayat 13.
Prinsip ini pula yang menjadikan beliau nyaman bergaul dengan siapa pun, termasuk dengan komunitas lintas etnis seperti para pengusaha Tionghoa. “Dalam membangun komunitas dan relasi, jangan membatasi diri. Selalu jaga keharmonisan,” ungkapnya.
Selain perhatian pada kesehatan dan hubungan sosial, Dr. Carto juga menunjukkan kepedulian tinggi terhadap lingkungan. Ia sering mengingatkan pentingnya menjaga kebersihan air dan area olahraga sebagai bagian dari tanggung jawab ekologis yang melekat pada setiap insan beriman.
Keteladanan Dr. Carto mengajarkan bahwa kesehatan tubuh, kejernihan hati, keluhuran niat, dan kepedulian sosial dapat bersatu dalam satu aktivitas sederhana — berenang. Semoga semangat beliau menginspirasi lebih banyak insan untuk menjaga nikmat tubuh, menjalin silaturahim, dan mencintai lingkungan dalam bingkai ibadah yang utuh. (Rochmad Taufiq)