Jurnaljatengdiynews.com. Kudus, 13 November 2024 — Debat terakhir antara pasangan calon bupati dan wakil bupati Kabupaten Kudus, Sam’ani Intakoris-Belinda Putri (Paslon 1) dan Hartopo-Mawahib (Paslon 2), berlangsung dengan penuh semangat di Hotel Gripta Kudus. Meski sempat diwarnai kericuhan di luar gedung, momen ini berhasil dipulihkan berkat alunan lagu lagu merdu dan sholawat sholawat yang dilantunkan pendukung Paslon 1. Lagu merdu dan sholawat ini membawa ketenangan di tengah suasana tegang dan mendapat perhatian dari ratusan pengunjung yang hadir.
Kericuhan pecah ketika massa pendukung yang berada di luar gedung beradu argumen, bahkan saling ejek, hingga berujung pada aksi dorong dan lempar botol. Petugas keamanan pun bekerja ekstra untuk melerai kedua kubu. Menurut keterangan salah satu panelis, Dr. Pardiman dari UIN Salatiga, dia tidak tahu persis sumber kericuhan, namun dia menyampaikan adanya kemungkinan salah satu kubu yang membawa megafon, meski hal ini telah dilarang dalam kesepakatan sebelum debat.
Di tengah situasi panas ini, kelompok pendukung Paslon 1 secara spontan melantunkan lagu lagu merdu dan sholawat. Alunan suara mereka terdengar syahdu, menenangkan banyak pengunjung dari kedua belah pihak. Mereka yang semula terpancing emosi, mendadak larut dalam suasana damai yang diciptakan oleh alunan lagu religi tersebut. Menurut salah satu penonton, sholawat ini menciptakan suasana yang “sejuk dan nyaman,” mengajak semua untuk kembali tenang.
Ketua KPU Kudus, Ahmad Amir Faisol, menyatakan bahwa meskipun ada sedikit kericuhan di luar gedung, situasi secara keseluruhan tetap aman dan kondusif berkat kesigapan aparat keamanan. Debat yang terdiri dari empat sesi berlangsung lancar di dalam gedung, dan para pendukung yang hadir tertib mengikuti acara hingga selesai.
“Alhamdulillah, situasi terkendali dan acara debat berlangsung dengan aman. Aparat sigap melerai massa di luar, dan peserta di dalam gedung bisa tetap tertib,” ujarnya.
Sebagai langkah pencegahan terhadap konflik lanjutan, petugas keamanan juga mengatur jalur keluar yang terpisah bagi kedua paslon. Hal ini diharapkan mampu mencegah ketegangan antara pendukung kedua pihak hingga akhir debat dan menjelang pemilihan pada 27 November mendatang. (Rochmad Taufik)